Apa Yang Mendorong Manusia Melakukan Perubahan Dalam Cara Berkomunikasi?
Komunikasi adalah salah satu aspek paling mendasar dalam kehidupan manusia. Setiap interaksi, baik itu verbal maupun non-verbal, memungkinkan individu untuk menyampaikan pikiran, perasaan, informasi, dan ide.
Namun, cara manusia berkomunikasi tidak tetap; ia terus berubah seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan sosial.
Lantas, apa yang sebenarnya mendorong perubahan dalam cara berkomunikasi? Apakah teknologi, perubahan budaya, atau faktor lain yang memengaruhi?
Artikel ini akan membahas beberapa faktor utama yang mendorong perubahan dalam cara berkomunikasi manusia.
Gambar: DC Studio / freepik.com |
Apa Yang Mendorong Manusia Melakukan Perubahan Dalam Cara Berkomunikasi?
1. Perkembangan Teknologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor terbesar yang mendorong perubahan dalam cara manusia berkomunikasi adalah kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi komunikasi mulai dari telepon seluler, internet, hingga aplikasi pesan instan—telah mengubah cara orang berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Media Sosial dan Aplikasi Pesan Instan
Dengan munculnya media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp, manusia kini dapat berkomunikasi secara instan dengan siapa saja di seluruh dunia.
Pesan yang sebelumnya hanya dapat disampaikan secara tatap muka atau melalui telepon, kini dapat dikirim melalui berbagai platform digital.
Aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp atau Telegram, memungkinkan percakapan dua arah yang cepat dan efisien, yang sering kali menggantikan percakapan tatap muka.
Namun, meskipun teknologi menawarkan kemudahan, perubahan cara berkomunikasi ini juga membawa tantangan tersendiri.
Misalnya, komunikasi yang terputus antara ekspresi wajah atau bahasa tubuh dapat mempengaruhi pemahaman pesan yang lebih mendalam. Akibatnya, munculnya emoji, GIF, dan video call menjadi cara baru untuk menambah dimensi dalam komunikasi digital.
Virtual Reality dan Augmented Reality
Perkembangan teknologi lebih lanjut, seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), berpotensi besar dalam mengubah cara manusia berinteraksi.
VR memungkinkan individu untuk berkomunikasi dalam dunia virtual seolah-olah mereka berada di ruang yang sama, meskipun sebenarnya berjauhan. Teknologi ini membuka kemungkinan baru dalam pendidikan, pelatihan, dan bahkan hubungan sosial.
Dengan VR dan AR, komunikasi menjadi lebih imersif, memungkinkan individu untuk berbicara, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan cara yang lebih dinamis dan interaktif.
2. Globalisasi dan Interaksi Antarbudaya
Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam cara manusia berkomunikasi.
Akses yang lebih mudah ke informasi dan mobilitas antarnegara membuat individu lebih sering berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini memengaruhi bahasa, cara berbicara, serta pola komunikasi yang digunakan.
Adopsi Bahasa Internasional
Bahasa Inggris misalnya, telah menjadi lingua franca di banyak belahan dunia. Dalam konteks profesional, bisnis, dan akademik, kemampuan untuk berbicara bahasa Inggris menjadi penting.
Perubahan ini mempengaruhi cara orang berkomunikasi, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam forum internasional.
Selain itu, media sosial juga mempengaruhi cara orang berkomunikasi dengan menggunakan campuran bahasa atau bahkan bahasa yang lebih ringkas dan singkat, seperti "text speak" (misalnya, LOL, OMG, TMI) yang sering digunakan di internet.
Pengaruh Budaya Populer
Salah satu hasil dari globalisasi adalah meningkatnya pengaruh budaya populer, terutama budaya Barat, terhadap cara berkomunikasi.
Misalnya, referensi terhadap film Hollywood, serial TV, atau musik populer sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Hal ini memperkaya cara orang berkomunikasi dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan mudah dipahami oleh banyak orang, terlepas dari latar belakang budaya mereka.
Gambar: pressfoto / freepik.com |
3. Perubahan Sosial dan Normatif
Perubahan dalam norma sosial juga berkontribusi terhadap cara manusia berkomunikasi. Pada dasarnya, komunikasi selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat. Ketika norma-norma ini berubah, cara orang berkomunikasi pun mengalami perubahan.
Kesadaran terhadap Inklusi dan Keberagaman
Salah satu perubahan sosial yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya inklusi, keberagaman, dan pengakuan terhadap hak-hak individu.
Sebagai contoh, dalam banyak organisasi dan institusi, terdapat usaha untuk lebih menghormati dan memahami keberagaman ras, etnis, gender, dan orientasi seksual dalam komunikasi.
Penggunaan bahasa yang lebih sensitif, seperti menghindari kata-kata yang berpotensi menyinggung atau menggunakan istilah yang lebih inklusif, semakin diperhatikan. Ini juga tercermin dalam perubahan cara berkomunikasi di ruang publik, media massa, dan bahkan dalam dunia digital.
Penggunaan kata yang lebih ramah dan penuh pengertian menjadi standar dalam banyak platform komunikasi, yang turut mengubah cara orang berbicara dan berinteraksi satu sama lain.
Kecepatan dan Efisiensi
Di dunia yang semakin sibuk dan cepat, efisiensi dalam komunikasi menjadi lebih penting. Waktu menjadi sangat berharga, dan banyak orang lebih memilih bentuk komunikasi yang singkat, langsung, dan mudah dipahami. Hal ini tercermin dalam munculnya tren komunikasi singkat melalui pesan teks, email, atau aplikasi pesan instan, yang memungkinkan informasi disampaikan dengan cepat tanpa terlalu banyak basa-basi.
Perubahan dalam Komunikasi Non-Verbal
Selain komunikasi verbal, cara orang mengekspresikan diri melalui komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata, juga mengalami perubahan.
Di dunia yang semakin digital, banyak interaksi yang terjadi secara virtual, mengurangi pentingnya beberapa elemen komunikasi non-verbal yang ada dalam komunikasi tatap muka.
Sebagai contoh, penggunaan emoji, GIF, dan video telah menjadi alternatif dalam menggantikan ekspresi wajah atau bahasa tubuh dalam percakapan online.
4. Perubahan dalam Kebutuhan dan Ekspektasi
Kebutuhan dan ekspektasi manusia juga memainkan peran besar dalam mendorong perubahan dalam cara berkomunikasi. Seiring dengan perubahan gaya hidup, orang kini lebih mengutamakan komunikasi yang cepat, fleksibel, dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Komunikasi Asinkron vs. Sinkron
Dalam dunia yang sibuk dan penuh distraksi, banyak orang lebih memilih bentuk komunikasi asinkron (misalnya, email atau pesan teks) yang memungkinkan mereka untuk merespons pesan kapan saja, tanpa harus terikat pada waktu tertentu.
Ini berbeda dengan komunikasi sinkron (seperti percakapan telepon atau video call), yang memerlukan keduanya untuk terlibat dalam percakapan secara langsung. Pilihan antara komunikasi asinkron dan sinkron ini dipengaruhi oleh kebutuhan individu akan kenyamanan dan fleksibilitas.
Peningkatan Kebutuhan Komunikasi Visual
Dengan semakin populernya video, gambar, dan infografis dalam menyampaikan pesan, banyak orang mulai beralih dari bentuk komunikasi yang hanya berbasis teks ke komunikasi yang lebih visual. Video call, vlog, podcast, dan platform berbagi video seperti YouTube semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk tujuan pribadi, sosial, maupun profesional.
5. Dampak Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 membawa dampak besar pada hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam cara berkomunikasi.
Pembatasan fisik yang diberlakukan di banyak negara mendorong orang untuk mencari cara alternatif dalam berinteraksi. Banyak kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, seperti pekerjaan, pendidikan, dan pertemuan sosial, kini beralih ke platform online.
Penggunaan aplifkasi konferensi video, seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet, meledak selama pandemi, dan banyak orang mulai terbiasa dengan cara baru dalam berkomunikasi. Bahkan setelah pandemi mereda, banyak perusahaan dan individu yang tetap menggunakan metode ini karena kepraktisannya.
Kesimpulan
Perubahan dalam cara berkomunikasi manusia tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor tunggal, melainkan oleh serangkaian faktor yang saling berkaitan.
Teknologi, globalisasi, perubahan sosial, dan kebutuhan individu akan komunikasi yang lebih cepat dan efisien semuanya berperan dalam mendefinisikan bagaimana manusia berinteraksi.
Sebagai makhluk sosial, manusia terus beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga komunikasi selalu berkembang seiring waktu.
Sebagai individu, kita perlu sadar bahwa perubahan dalam cara berkomunikasi ini juga mengharuskan kita untuk terus belajar dan beradaptasi agar tetap dapat terhubung dengan orang lain secara efektif, baik dalam dunia fisik maupun virtual.