Mengapa Terdapat Perbedaan Mendasar antara Lembaga Keuangan Konvensional dan Lembaga Keuangan?

Daftar Isi

Dalam dunia keuangan, terdapat dua jenis lembaga keuangan utama yang memiliki prinsip dan operasional yang berbeda, yaitu lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah.

Perbedaan mendasar antara kedua jenis lembaga ini tidak hanya terletak pada prinsip dasarnya, tetapi juga pada cara mereka beroperasi, produk yang mereka tawarkan, dan dampaknya pada masyarakat.

Artikel ini akan membahas mengapa terdapat perbedaan mendasar antara lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah dalam konteks global.

Lembaga Keuangan
Gambar: PabitraKaity / Pixabay.com

Pengertian Lembaga Keuangan Konvensional

Lembaga keuangan konvensional adalah lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip konvensional atau sekuler. Mereka tidak membatasi diri dalam penggunaan instrumen keuangan apa pun yang diizinkan oleh hukum dan peraturan.

Beberapa contoh lembaga keuangan konvensional termasuk bank-bank komersial, perusahaan asuransi konvensional, dan dana pensiun yang beroperasi di bawah sistem keuangan konvensional.

Pengertian Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan syariah, sebaliknya, beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau Islam.

Mereka mematuhi aturan-aturan yang ditentukan dalam syariat Islam, seperti larangan riba (bunga), larangan investasi dalam bisnis yang haram (misalnya, alkohol atau judi), dan larangan investasi dalam bisnis yang melanggar prinsip-prinsip etika Islam.

Contoh lembaga keuangan syariah termasuk bank-bank syariah, perusahaan asuransi syariah, dan dana pensiun syariah.

Perbedaan Mendasar antara Lembaga Keuangan Konvensional dan Lembaga Keuangan Syariah

1. Prinsip Dasar

Perbedaan mendasar pertama antara kedua jenis lembaga ini adalah prinsip dasarnya. Lembaga keuangan konvensional beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip sekuler yang tidak membatasi jenis instrumen keuangan atau investasi yang dapat mereka gunakan.

Di sisi lain, lembaga keuangan syariah mematuhi prinsip-prinsip syariah Islam yang melarang riba (bunga) dan larangan investasi dalam bisnis yang dianggap haram.

2. Sumber Dana

Lembaga keuangan konvensional biasanya mendapatkan dana dari nasabah dengan memberikan imbalan berupa bunga atau keuntungan dari investasi.

Sebaliknya, lembaga keuangan syariah mendapatkan dana dari nasabah melalui skema bagi hasil atau keuntungan bersama. Dalam lembaga keuangan syariah, risiko dan keuntungan dibagi antara lembaga dan nasabah.

3. Produk dan Layanan

Lembaga keuangan konvensional menawarkan berbagai produk dan layanan, termasuk tabungan dengan bunga, kredit dengan bunga, dan investasi dalam berbagai instrumen finansial.

Di sisi lain, lembaga keuangan syariah menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti akad mudharabah (bagi hasil), akad murabahah (pembelian atas dasar harga pokok ditambah margin keuntungan), dan akad ijarah (sewa).

4. Pengawasan dan Regulasi

Kedua jenis lembaga keuangan ini tunduk pada regulasi yang berbeda. Lembaga keuangan konvensional biasanya tunduk pada regulasi pemerintah dan otoritas keuangan yang berlaku di negara mereka masing-masing.

Di sisi lain, lembaga keuangan syariah harus mematuhi regulasi syariah yang diberlakukan oleh badan pengawas syariah atau dewan fatwa yang ada dalam masyarakat Muslim.

5. Tujuan Sosial

Lembaga keuangan syariah sering menekankan aspek sosial dan etika dalam operasional mereka. Mereka cenderung lebih berorientasi pada pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai contoh, mereka mungkin menawarkan produk-produk mikrofinansial yang memungkinkan individu atau usaha kecil dan menengah untuk mengakses pembiayaan yang adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

6. Keuntungan dan Risiko

Dalam lembaga keuangan konvensional, keuntungan dan risiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab lembaga tersebut. Sedangkan dalam lembaga keuangan syariah, keuntungan dan risiko dibagi antara lembaga dan nasabah sesuai dengan kesepakatan dalam akad yang digunakan. Ini berarti bahwa dalam lembaga keuangan syariah, kedua pihak memiliki kepentingan yang seimbang dalam usaha tersebut.

Kesimpulan

Perbedaan mendasar antara lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah mencerminkan prinsip dasar, sumber dana, produk dan layanan yang ditawarkan, pengawasan dan regulasi, tujuan sosial, serta pembagian keuntungan dan risiko.

Pilihan antara kedua jenis lembaga ini sering tergantung pada nilai-nilai dan keyakinan individu serta tujuan keuangan mereka. Sementara lembaga keuangan konvensional menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam jenis investasi dan produk, lembaga keuangan syariah menekankan aspek etika dan sosial dalam keuangan.

Dalam memilih jenis lembaga keuangan yang sesuai, penting untuk memahami perbedaan mendasar ini dan mempertimbangkan nilai-nilai dan tujuan finansial Anda secara cermat.